Jumat, 11 Januari 2013

Sejarah Jaringan Komputer


Konsep  jaringan  komputer  lahir  pada  tahun  1940-an  di Amerika  dari  sebuah  proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang  dipimpin  profesor  H.  Aiken.  Pada  mulanya  proyek  tersebut  hanyalah  ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa  proses  tanpa  banyak membuang waktu  kosong  dibuatlah  proses  beruntun  (Batch Processing),  sehingga  beberapa  program  bisa  dijalankan  dalam  sebuah  komputer  dengan dengan kaidah antrian. 

Ditahun  1950-an  ketika  jenis  komputer  mulai  membesar  sampai  terciptanya  super komputer,  maka  sebuah  komputer  mesti  melayani  beberapa  terminal.  (Lihat  Gambar  1.) Untuk  itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS  (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk  jaringan  (network) komputer diaplikasikan.  Pada  sistem  TSS  beberapa  terminal  terhubung  secara  seri  ke  sebuah  host komputer. Dalam  proses  TSS mulai  nampak  perpaduan  teknologi  komputer  dan  teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

jaringan komputer
Memasuki  tahun  1970-an,  setelah  beban  pekerjaan  bertambah  banyak  dan  harga perangkat  komputer  besar mulai  terasa  sangat mahal,  maka mulailah  digunakan  konsep proses  distribusi  (Distributed  Processing).  Seperti  pada  (Gambar  B.  2).  dalam  proses  ini beberapa  host  komputer  mengerjakan  sebuah  pekerjaan  besar  secara  paralel  untuk melayani  beberapa  terminal  yang  tersambung  secara  seri  disetiap  host  komputer.  Dala proses  distribusi  sudah  mutlak  diperlukan  perpaduan  yang  mendalam  antara  teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat. 

jaringan komputer

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan  jaringannya sudah mulai beragam dari  mulai  menangani  proses  bersama  maupun  komunikasi  antar  komputer  (Peer  to  Peer System)  saja  tanpa  melalui  komputer  pusat.  Untuk  itu  mulailah  berkembang  teknologi jaringan  lokal  yang  dikenal  dengan  sebutan  LAN.  Demikian  pula  ketika  Internet  mulai diperkenalkan,  maka  sebagian  besar  LAN  yang  berdiri  sendiri  mulai  berhubungan  dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.

I S D N (Integrated Services Digital Network)


BAB I
RINGKASAN

A.       PENDAHULUAN

        ISDN  ( Integrated Services Digital Network ) suatu layanan digital yang berjalan melalui jaringan telepon.ISDN juga protocol komunikasi data yang dapat membawa packet data baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan.Protocol ISDN beroperasi pada bagian physical, data link, dan network.

B. PEMBAHASAN
1.Sejarah Perkembangan

Sebelum terciptanya ISDN, ada juga beberapa jaringan konvensional yang digunakan dalam masyarakat, yaitu: Jaringan Telepon (PSTN = Public Switched Telephone Network), Jaringan komunikasi data (PDN = Public Data Network), Jaringan Telex (PSTX). Jaringan-jaringan konvensional ini digabungkan menjadi jaringan digital yang terintegrasi dengan cara mendigitalisasi jaringan konvensional tersebut, kemudian jaringan-jaringan yang telah memenuhi konsep Integrated Digital Network diintegrasikan sehingga pada akhirnya kita dapat mengintegrasikan semua jaringan konvensional ini menjadi sebuah jaringan terpadu yang memiliki konsep digital sampai ke pengguna akhir. Melihat langkah-langkah penggabungan diatas, dapat disimpulkan bahwa IDN merupakan asal mula terciptanya ISDN. Awalnya, telepon jaringan menggunakan kawat atau kabel untuk sarana koneksinya.

ISDN diprakarsai oleh H. Shimada pada suatu pertemuan CCITT tahun 1971. Kemudian, aplikasi ISDN segera terwujud setelah CCITT merekomendasikan standar RedbBook (1985) dan standar Blue Book (1988) dalam wujud Narrow Band (N-ISDN).

Sebelum adanya ISDN, layanan jasa telekomunikasi dilakukan melalui berbagai jaringan khusus yang masing-masing hanya mampu menyediakan sekelompok jasa jaringan telepon IDN (Integrated Digital Netwok) yang menyediakan hubungan digital dari ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain secara digital (end-to-end digital connectivity) untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data dan gambar. Pada umumnya jaringan telepon menyalurkan informasi suara melalui jaringan analog, sedangkan informasi bukan suara disalurkan melalui jaringan digital kecepatan rendah menggunakan teknologi transmisi seperti modem dan VFT (Voice Frequency telegraphy)[1]. Dengan berkembangnya tekologi baik untuk sistem transmisi maupun sistem switching, terbuka kemungkinan untuk mewujudkan suatu jaringan digital universal dan seragam. Jaringan telepon dipilih sebagai titik tolak untuk mempersiapkan IDN (Integrated Digital Network). Pada IDN semua sentral telepon dan jaringan transmisi penghubungnya bekerja berdasarkan teknologi PCM sesuai rekomendasi ITU-T G.700 sehingga dalam hubungan antar sentral tidak diperlukan lagi converter D/A atau A/D [1].

Sebelum terciptanya ISDN, ada juga beberapa jaringan konvensional yang digunakan dalam masyarakat, yaitu:
  1. Jaringan Telepon (PSTN = Public Switched Telephone Network)
  2. Jaringan komunikasi data (PDN = Public Data Network)
  3. Jaringan Telex (PSTX)
Jaringan-jaringan konvensional ini digabungkan menjadi jaringan digital yang terintegrasi dengan cara mendigitalisasi jaringan konvensional tersebut, kemudian jaringan-jaringan yang telah memenuhi konsep Integrated Digital Network diintegrasikan sehingga pada akhirnya kita dapat mengintegrasikan semua jaringan konvensional ini menjadi sebuah jaringan terpadu yang memiliki konsep digital sampai ke pengguna akhir.
Melihat langkah-langkah penggabungan diatas, dapat disimpulkan bahwa
IDN merupakan asal mula terciptanya ISDN. Awalnya, telepon jaringan menggunakan kawat atau kabel untuk sarana koneksinya.
Namun pada permulaan tahun 1960-an, sistem telepon ini mulai dikonversi dari sistem analog menggunakan kabel, ke sambungan paket sistem digital. Asal mula munculnya ISDN pita lebar bermula ketika pembuatan trial broadband rampung pada jaringan lokal Bigfon di Berlin pada tahun 1984 hingga kemudian pada tahun yang sama penggunaaan ISDN mulai disosialisasikan ke masyarakat. Sosialisasi ini dimulai oleh CCITT (sekarang ITU), yaitu sebuah organisasi dibawah naungan PBB yang menangani bidang standardisasi telekomunikasi.
Perkembangan teknologi telekomunikasi terasa semakin cepat, terutama dengan pesatnya kemajuan teknologi komputer dan informatika. Saluran telepon, yang awalnya hanya untuk komunikasi suara, sekarang sudah banyak dimanfaatkan juga untuk komunikasi data, teks   dan gambar atau grafik. Apalagi dengan munculnya jaringan komputer global yang disebut Internet, perkawinan antara teknologi informasi dan telekomunikasi ini akan menjadikan dunia berada di genggaman Anda.










2. Spesifikasi
a.            Pengertian ISDN
ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah suatu sistem telekomunikasi di mana layanan antara data, suara, dan gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luas. Para pemakai ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas dan penghematan biaya, karena biaya untuk sistem yang terintegrasi ini akan jauh lebih murah apabila menggunakan sistem yang terpisah.
Para pemakai juga memiliki akses standar melalui satu set interface pemakai jaringan multiguna standar. ISDN merupakan sebuah bentuk evolusi telepon local loop yang memepertimbangkan jaringan telepon sebagai jaringan terbesar di dunia telekomunikasi.
b.            Prinsip Kerja ISDN
  
     Prinsip kerja ISDN meliputi[3]:

1. Mendukung berbagai aplikasi voice dan nonvoice dengan menggunakan rangkaian terbatas dari fasilitas yang sudah distandarkan. Prinsip ini mendukung tujuan ISDN dan merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tersebut. ISDN mendukung berbagai jenis layanan yang berkaitan dengan komunikasi suara (panggilan telepon) dan komunikasi non-suara (pertukaran data digital). Layanan-layanan ini ditampilkan sesuai dengan standar (rekomendasi ITU-T) yang menetapkan beberapa interface dalam jumlah kecil dan fasilitas-fasilitas transmisi data.
2. Mendukung aplikasi switched dan non-switched. ISDN mendukung circuit-switching dan packet-switching. Selain itu, ISDN juga mendukung layanan non-switched dalam bentuk jalur yang disediakan untuk maksud itu.
3. Ketergantungan terhadap koneksi 64 kbps ISDN menampilkan koneksi circuit-switching dan packet-switching pada 64 kbps. Ini merupakan pembangunan blok ISDN yang mendasar. Kecepatan ini dipilih karena pada saat itu kecepatan 64 kbps merupakan kecepatan standar untuk suara digital, dan oleh sebab itu dimasukkan ke dalam upaya pengembangan Integrated Digital Network (IDN). Pengembangan selanjutnya dalam hal ISDN memungkinkan fleksibilitas yang lebih luas lagi.
4. Memiliki kecerdasan dalam jaringan ISDN diharapkan mampu menyediakan layanan terbaru dan memberikan kemampuan manajemen dan pemeliharaan jaringan yang lebih baik dengan adanya SS7.
5. Arsitektur protokol yang berlapis   Protokol-protokol bagi pemakai untuk mengakses ISDN melampirkan arsitektur berlapis dan dapat dipetakan menjadi model OSI. Dalam hal ini terdapat sejumlah keuntungan sebagai beerikut :
a. Standar-standar yang dikembangkan untuk aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan OSI dapat dipergunakan oleh ISDN.
b. Standar-satndar baru yang berkaitan dengan ISDN yang didasarkan atas standar-standar yang telah ada, mengurangi biaya penerapan barunya.
c. Standar-standar dapat dikembangkan dan diimplementasikan secara terpisah untuk berbagai lapisan dan berbagai fungsi di dalam lapisan tersebut. Ini memungkinkan dilakukannya penerapan layananlayanan ISDN secara bertahap dan tepat untuk basis provider atau konsumen tertentu.
6. Konfigurasi yang beragam
   Lebih dari satu konfigurasi fisik yang bisa dipergunakan untuk   mengimplementasikan ISDN. Ini memungkinkan adanya perbedaan dalam kebijakan nasional (sumber tunggal versus persaingan), dalam hal status teknologi, serta dalam hal kebutuhan dan peralatan dasar konsumen.

c.    Metode Akses ISDN
        Di dalam ISDN terdapat dua jenis pelayanan, yaitu:

Basic Rate Interface (BRI) Terdiri dari 2B + D kanal. Yang mewakili 2 Bearer kanal dengan masing-masing 64 kbps untuk data dan 1 kanal D dengan 16 kbps untuk handshaking dan kontrol. Kanal pemisah untuk handshaking dan control  disebut sinyal “out of band”. Kanal 2B dapat ditahan bersama-sama untuk sebuah   kanal data tunggal dengan transfer rate 128 kbps. Servis utamanya didasarkan pada   keperluan-keperluan individual user, termasuk pelanggan perumahan maupun kantor-kantor kecil.
Gambar 1. Basic Rate Interface (BRI)

Primary Rate Interface (PRI) Terdiri dari 23B + D kanal. Yang mewakili 23 Bearer dengan masing-masing 64 kbps untuk data dan 1 kanal D dengan 64 kbps untuk handshaking dan kontrol. Kanal Bearer dapat ditahan pada beberapa kombinasi yang diperlukan. Ditujukan untuk user-user user-user yang dengan keperluan kapasitas yang lebih besar, seperti kantor yang memiliki PBX digital atau sebuah LAN


   Gambar 2. Primary Rate Interface (PRI)

d.            Ada beberapa kanal yang terdapat dalam ISDN yaitu:

1.    Channel Bearer

Channel B digunakan untuk membawa data. Maksimum kecepatannya 64 kbps. Channel B dapat membawa PCM digital voice, video, atau data. Channel B biasa digunakan untuk komunikasi “circuitswitched data” seperti High-Level Data Link Control (HDLC) dan Point-to-Point Protocol (PPP). Selain itu, ISDN dapat juga membawa “packet -switched data”.
2.    Channel D

Digunakan untuk signalling ke switch ISDN. Router menggunakan channel D untuk melakukan dial ke nomor telepon tujuan. Channel D mempunyai bandwidth 16 kbps untuk BRI dan 64 kbps untuk PRI. Walaupun fungsi   utamanya untuk signaling, channel D dapat juga digunakan untuk membawa “packet-switched data” (X.25, FrameRelay, dll).
3.    Channel H

Digunakan untuk data berkecepatan tinggi (full motion color video, fast facsimile). Mode penyambungan pada chanel H yaitu Switched ( paket switch dan sirkit switch ) dan Non Switch. Jenis-jenis channel H antara lain:
§  H-Zero : 384 kbps
§  one-one : 1.536 Mbps
§  one-two : 1.920 Mbps

e.            Tujuan ISDN
ISDN melibatkan pemerintah negara, perusahaan-perusahaan komunikasi dan pengolah data, organisasi-organisi standar, dan lain-lain. Tujuan-tujuan tertentunya pada umumnya, terbagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda.
Tujuan terpenting ISDN adalah[3]:
1. Standarisasi
Intinya adalah adanya standar ISDN yang menjadi dasar untuk dilakukannya akses universal serta pengembangan peralatan dengan biaya efektif.
2. Transparansi
Layanan terpenting yang tersedia adalah layanan transmisi transparan. Ini
memungkinkan bagi pemakai mengembangkan aplikasi dan protocol dengan keyakinan bahwa mereka tidak akan terpengaruh oleh ISDN yang mendasari.
3. Pemisahan fungsi-fungsi kompetitif
Sangatlah mungkin memisahkan fungi-fungsi yang tersedia yang ditampilkan secara kompetitif terhadap fungsi-fungsi yang secara fundamental menjadi bagian dari ISDN. Di banyak negara, satu entitas tunggal yang dimiliki pemerintah mampu menyediakan seluruh layanan. Beberapa negara berharap agar layanan-layanan tertentu ditawarkan secara kompetitif.
4. Layanan leased dan switched
ISDN menyediakan layanan ujung ke ujung dedicated sekaligus layanan switched. Ini memungkinkan bagi pemakai mengoptimalkan implementasi teknik-teknik switching dan routing.
5. Tarif yang berhubungan dengan biaya
Harga layanan ISDN harus didasarkan pada biaya dan tidak didasarkan pada jenis data yang dibawa. Satu jenis layanan tidak bisa mensubsidi yang lain.
6. Migrasi yang lancar
Konversi ISDN dilakukan secara bertahap, dan jaringan harus berdekatan dengan perangkat dan layanan yang telah ada. Jadi, interface ISDN bias berkembang dari interface yang ada dan menyediakan jalur migrasi untuk pemakai.
7. Dukungan multiplexed
Sebagai tambahan bagi tersedianya dukungan berkapasitas rendah untuk
pemakai individu, dukungan multiplexed harus tersedia untuk
mengakomodasi PBX yang dimiliki pemakai dan perangkat jaringan lokal.



f.             Keuntungan ISDN
1. ISDN menawarkan kecepatan dan kualitas tinggi dalam pengiriman data, bahkan 10 kali lebih cepat   disbanding PSTN.
2. Efisien. Delam satu saluran saja dapatmengirim berbagai jenis layanan efisien dalam pemanfaatan waktu
3. Fleksibel. Single interface untuk terminal bervariasi
4. Hemat biaya. Hanya membutuhan satu terminal tunggal untuk audio dan video
5. Pelanggan dapat menggunakan saluran ISDN untuk telepon dan data.
6. Tidak membutuhkan pengkabelan baru, dapat menggunakan kabel telepon yang sudah ada untuk dimigrasikan ke  ISDN.
7. Koneksi full digital.
8. Instalasi yang relatif cepat oleh Telkom (apabila sudah tercakup dalam wilayah yang memiliki jaringan ISDN).

 Kelemahan ISDN
1. Layanan ini tidak terdapat di semua wilayah.
2. Jarak pelanggan dari sentral tidak boleh melebihi 5.5 km
3. ISDN merefleksikan kebutuhan dan persepsi telepon, bukan komunikasi komputer   ke komputer kecepatan tinggi.
4. Diperlukan sebuah catu daya eksternal. Perusahaan telekomunikasi tidak memasok listrik untuk line ISDN. Jika daya hilang, telepon tidak akan bekerja.



3. Implementasi, ..... dst (sesuai kebutuhan)

ISDN pada komunikasi data untuk mengirim suara, data, citra, video, dan data apapun yang butuhkan. ISDN dirancang untuk menyediakanantarmuka tunggal meliputi hardware dan protokol komu-nikasipada komunikasi telepon, mesinfax, komputer, video-phone, dan mikrowave.ISDN juga dapat didefinisikan sebagai pengembangan dari jaringan telepon IDN (Integrated Digital Network) yang menyediakan hubungan digital dari ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain secara digital untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data dan gambar.

































                                             

C.   KESIMPULAN
Sistem ISDN terdiri dari lima buah komponen terminal ut ama yang bertugas untuk menjalankan proses layanannya, yaitu terminal Equipment, terminal Adapter , Network Termination, Line Termination, dan Local Exchange. Di dalam ISDN terdapat dua jenis pelayanan, yaitu Basic Rate Interface (BRI) yang terdiri dari 2B + D kanal yang mewakili 2 Bearer kanal dengan masing-masing 64 kbps untuk data dan 1 kanal D dengan 16 kbps untuk handshaking dan kontrol dan Primary Rate Interface (PRI) yang erdiri dari 23B + D kanal yang mewakili 23 Bearer dengan masingmasing 64 kbps untuk data dan 1 kanal D dengan 64 kbps untuk handshaking dan kontrol. Pelanggan/user dapat mengakses ISDN melalui local interface menuju sebuah pipa digital dengan bit rate tertentu. Pipa dengan berbagai ukuran akan tersedia untuk memenuhi berbagai keperluan sistem. Pemakai dapat mengakses pelayanan circuit switched dan packet switched dengan sama baiknya. Ada beberapa keunggulan yang dimiliki ISDN seperti High Speed & Quality, Efficiency,Flexibility dan Cost Effective. Namun ISDN juga memiliki kelemahan y ang mendasar seperti tidak terdapat di semua wilayah, memerlukan catu daya eksternal, dan ketika ISDN gagal maka teleponjuga tidak akan berfungsi. Dengan memilih kebijakan yang tepat maka akan memudahkan untuk menentukan penggunaan ISDN.















DAFTAR PUSTAKA
·               wahyunurrohmanjarkom.blogspot.com/.../sejarah-perkembangan-jari...
·               www.ralphb.net/ISDN/ -
·               http://id.wikipedia.org/wiki/ISDN
·               syahdwi-92.blogspot.com/2009/01/1.html